Tuesday 31 May 2016

MAKALAH SISTEM KELISTRIKAN MOTOR HONDA CB150R



MAKALAH SISTEM KELISTRIKAN MOTOR HONDA CB150R

Disusun oleh :
1.     Syukuri
2.     Trio ulul azmi
3.     wahyu hidayatullah
4.       yogie Alexander
5.         yudatama adi purnomo


SMK NEGERI 1 BULAKAMBA
Tahun Pelajaran 2014/2015




Kata  Pengantar



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan, sehingga telah dapat melaksanakan tugas Makalah kelistrikan sepeda motor CB150R dengan selamat dan berhasil baik.
Hasil yang telah saya laksanakan, saya sampaikan dalam bentuk laporan tertulis, dengan mengharap agar mendapatkan nilai yang semaksimal mungkin, agar lebih dapat meningkatkan pengetahuan kami.
Dalam menyusun tugas ini kami sangat mengharapkan adanya kritik dan perbaikan yang bersifat membangun, serta saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika sekitarnya terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam tugas ini.
Pada kesempatan ini, saya ucapkan terima kasih kepada Pak Fiki Firdaus guru produktif kami yang telah memberikan tugas ini kepada kami semoga agar kami dapat mengingat kembali pelajaran produktif ini dan sehingga dapat selesai tanpa hambatan yang berarti.
Demikianlah tugas ini yang telah kami susun untuk menjadi masukan dalam pembelajaran dimasa yang akan datang.
Bulakamba, 03 Oktober 2015
Penulis
Kelompok 6








DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1.             Latar Belakang.......................................................................................................

1.2.             Rumusan Masalah................................................................................................

1.3.             Tujuan.......................................................................................................................

BAB II            PEMBAHASAN

2.1.      Pembahasan........................................................................................................

BAB III          PENUTUP

3.1.      Kesimpulan...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................


BAB I .PENDAHULUAN
1.1      Latar Belakang

Pada sepeda motor selain sistem mekanis, juga di dalamnya terdapat sistem kelistrikan. Karena itu tidak ada salah bagi kita untuk mengenal bagaimana kinerja dari sistem kelistrikan sepeda motor Honda.  

Sistem kelistrikan yang aman dapat menunjang kinerja dari sebuah sepeda motor. Fungsi kelistrikan pada Sepeda Motor Honda (SMH) dapat kita lihat pada starter elektrik, lampu-lampu, klakson, dan juga pengapian atau penyalaan busi yang juga menggunakan sistem listrik.  Alat-alat pada sepeda motor banyak sekali menggunakan perlengkapan listrik untuk menunjang perlengkapan yang ada
Secara garis besarnya sistim kelistrikan pada sepeda motor dapat dibagi beberapa bagian seperti dibawah ini.
1.2  Rumusan Masalah
Menjelaskan tentang cara kerja dan fungsi kelistrikan
1.3  Tujuan

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dari permasalahan tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui konstruksi sistem pengisian pada Honda CB150R
2. Mengetahui Komponen apa saja yang terlibat dalam sistem KELISTRIKAN CB150R
3. Mengetahui cara kerja sistem KELISTRIKAN PADA CB150R















 


BAB II  PEMBAHASAN
Uraian Materi
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor 


Sistem kelistrikan pada sepeda motor merupakan bagian penting karena sistem ini menyediakan arus listrik untuk keperluan pembakaran dan untuk menggerakkan pendukung sepeda motor. Ditinjau dari penggunaan arus listriknya, sistem kelistrikan sepeda motor dapat digolongkan menjadi:
  1. sistem pembangkit listrik
  2. sistem pengisian
  3. sistem pengukuran
  4. sistem pengapian
  5. sistem penerangan dan sistem tanda
  6. sistem starter
Sistem Pembangkit Listrik
Sistem pembangkit listrik membangkitkan arus listrik untuk memenuhi kebutuhan pada sepeda motor tersebut. Ada dua macam pembangkit listrik yang digunakan pada sepeda motor, yaitu pembangkit listrik arus searah dan pembangkit listrik arus bolak - balik.

Sistem Pengisian 
 Yang dimaksud dengan sistem pengisian adalah pengisian pada baterai dengan arus listrik dari pembangkit ( generator). Arus yang diisikan ke baterai tersebut harus berupa arus searah ( DC). Oleh karena itu jika arus dari pembangkit masih berupa arus bolak - balik ( AC ) maka arus tersebut harus disearahkan terlebih dahulu.

Sistem Pengukuran
Sistem pengukuran yang digerakkan secara elektrik adalah pengukur jumlah bensi pada tangki dan pengukur tekanan oli. Panel instrumen pengukur tersebut biasanya dipasangkan di dekat lampu kepal pada tangkai pengemudi. Namun tidak semua sepeda motor mempunyai kedua instrumen pengukur tersebut.

Sistem Pengapian 
Sistem pengapian menyediakan bunga api pada ruang bakar. Terjadinya loncatan bunga api pada ruang bakar tersebut karena adanya perbedaan tegangan pada kedua elektroda busi. Loncatan bunga api pada elektroda busi terjadi pada saat celah platina membuka. Dengan adanya loncatan bunga api tersebut maka terjadilah pembakaran bensin pada ruang bakar.

Sistem Penerangan dan Sistem Tanda
Penerangan berfungsi terutama pada malam hari, tetapi pada waktu hujan atau udara berkabut penerangan juga diperlukan. Sistem penerangan sepeda motor terdiri atas lampu kepala dan lampu belakang. Lampu kepala terdiri atas lampu jarak jauh dan lampu jarak pendek. Sebagian sepeda motor ada yang dilengkapi dengan lampu kota.

Yang dimaksud dengan sistem tanda adalah sistem pemberian tanda dengan lampu. atau dengan bunyi Sistem tanda pada sepeda motor terdiri atas klakson, lampu tanda belok dan lampu rem. Sistem tanda erat sekali hubungannya dengan keselamatan pengendara sepeda motor karena sistem tanda berguna sebagai pemberi peringatan kepada pemakai jalan lainnya.

Sistem Starter
Sistem starter elektrik digunakan pada beberapa sepeda motor. Starter elektrik mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik untuk  memutar poros engkol. Sepeda motor yang menggunakan elektrik juga dilengkapi dengan starter mekanik karena jika starter elektriknya rusak atau baterainya tidak kuat untuk menggerakkan starter elektrik maka sepeda motor masih bisa dihidupkan dengan starter mekanik.


Sistem Pengisian Sepeda Motor 


Listrik pada sepeda motor sangat penting manfaatnya. Sebab tanpa adanya listrik, maka lampu – lampu pada sepeda motor tidak dapat menyala. Tanpa listrik juga sistem pengapian yang berguna untuk memercikkan busi, tidak akan terjadi. Hal ini tentu mengakibatkan mesin tidak dapat hidup. Listrik pada sepeda motor disuplai dari aki dan sistem pengisian. Namun yang paling penting dan utama dalam suplai listrik adalah sistem pengisian. Sebab suplai listrik yang dapat aki berikan hanya beberapa jam saja, untuk itulah diperlukan sistem pengisian. Pada saat mesin hidup sistem pengisianlah yang mengambil alih suplai listrik, sementara saat mesin mati atau mau distarter, maka akilah yang memberikan suplai listrik. Sistem pengisian tak hanya sebagai suplai listrik, tapi mengisi kembali aki yang telah kosong. Sehingga ketika mesin mau dinyalakan, aki siap mensuplai listrik.

Komponen sistem pengisian di sepeda motor, pada dasarnya hanya ada 2 yaitu ;


1. Sepul
Adalah sebuah gulungan yang terletak di dalam mangkok magnet. Gulungan dari kawat tembaga ini akan menghasilkan listrik bila terpotong oleh garis gaya magnet. Sepul untuk sepeda motor lama biasanya ada 2 macam. Sepul pengapian dan sepul lampu. Sepul untuk pengapian ini adalah gulungan yang menghasilkan listrik untuk suplai ke sistem pengapian. Sedangkan untuk sepul lampu adalah gulungan yang menghasilkan listrik untuk suplai lampu dan juga untuk pengisian ke aki. Tapi pada sepeda motor baru sekarang sepul pada sepeda motor hanya ada 1. Satu sepul ini sudah memenuhi kebutuhan untuk suplai listrik ke pengapian, lampu – lampu dan untuk sistem pengapian.

2. Kiprok / regulator
Adalah komponen elektronika yang berguna mengatur aliran arus listrik ke lampu – lampu dan ke aki. Kelebihan arus listrik, akan dibuang ke aki. Sehingga lampu depan pada kendaraan tidak putus. Bila kiprok rusak, maka lampu depan akan mudah putus. Sebab tidak ada pembatas listrik yang disuplai ke lampu – lampu. Kelebihan arus listrik ini disebabkan karena putaran mesin yang naik lebih tinggi. Hal ini terjadi pada saat gas ditarik. Putaran mesin naik, yang berakibat putaran mangkok magne pun naik. Listrik yang dihasilkan pun jadi semakin naik.


Untuk memahami sistem pengisian yang rusak ada bebarapa ciri, salah satunya sudah saya sebutkan di atas yaitu lampu depan mudah putus. Ciri lainnya adalah aki mudah tekor. Jika starter dan klakson tidak bekerja dengan baik, disebabkan aki tekor. Maka tak salah lagi berarti aki tidak mendapat suplai listrik dari sistem pengisian. Bila aki sudah berumur lebih dari 2 tahun, memang berarti akinya yang sudah rusak. Tapi bila aki masih baru, tapi tekor terus, berarti sistem pengisian yang tidak berjalan dengan baik. Kerusakan untuk kasus ini, biasanya disebabkan sepul kelistrikan yang sudah rusak. Cara perbaikannya adalah mengganti sepul tersebut. Sekian sedikit pengenalan saya tentang sistem pengisian. Semoga dapat anda mengerti penjelasan saya.







Sistem pengapian Sepeda Motor


Pada sepeda motor dan mobil yang menggunakan bahan bakar bensin, tentunya menggunakan busi untuk melakukan pembakaran di ruang bakar. Pembakaran ini terjadi dengan memberikan ke listrik pada busi sehingga terjadi lompatan bunga api listrik di busi. Untuk dapat menghasilkan lompatan bunga api tersebut, maka listrik yang diberikan ke busi harus memiliki tegangan yang lebih tinggi, berkisar 18.000 volt. Sedangkan tegangan listrik pada sepeda motor hanya berkisar 12 volt. Untuk itu harus ada mekanisme komponen kelistrikan yang meningkatkan tegangan dari 12 volt menjadi 18.000 volt.

Komponen dari sistem pengapian pada sepeda motor ada 2 macam. Tipe yang pertama adalah tipe konvensional dan tipe yang kedua adalah tipe CDI. Untuk tipe konvensional adalah masih menggunakan platina. Untuk kali ini saya akan bahas komponen sistem pengapian dari kedua tipe tersebut. Komponennya adalah:
1.Tipe konvensional
Pada tipe ini masih menggunakan platina. Namun untuk sepeda motor keluar sekarang tipe ini sudah tidak ada. Komponen sistem pengapian dari tipe ini adalah;
 a.sepul pengapian
 b.Platina
 c. Kondensor
 d. Coil ( Koil)
 e. Busi
2. Tipe CDI
Pada tipe ini platina digantikan oleh komponen elektronika yang bernama CDI. Sistem pengapian tipe ini lebih akurat.  Maka itu tipe inilah yang digunakan pada sepeda motor sekarang. Komponen – komponen sistem pengapian CDI adalah:
 a. Sepul pengapian
 b. CDI
 c. Coil (koil)
 d. Busi

Berdasarkan daftar komponen di atas, dapat dilihat komponen yang sama dan komponen yang berbeda dari kedua tipe sistem pengapian pada sepeda motor. Untuk pada mobil, akan saya bahas pada postingan berikutnya. Sedangkan untuk penjelasan dari masing komponen, tunggu juga di postingan berikutnya. Sekian pengenalan sistem pengapian pada sepeda motor untuk tipe konvensional dan tipe CDI. Semoga penjelasan saya dapat Anda mengerti. Untuk pertanyaaan silahkan isi di bagian komentar di bawah ini.


SISTEM KELISTRIKAN MOTOR HONDA CB150R

Pada sepeda motor selain sistem mekanis, juga di dalamnya terdapat sistem kelistrikan. Karena itu tidak ada salah bagi kita untuk mengenal bagaimana kinerja dari sistem kelistrikan sepeda motor Honda.  

Sistem kelistrikan yang aman dapat menunjang kinerja dari sebuah sepeda motor. Fungsi kelistrikan pada Sepeda Motor Honda (SMH) dapat kita lihat pada starter elektrik, lampu-lampu, klakson, dan juga pengapian atau penyalaan busi yang juga menggunakan sistem listrik. 

Kelistrikan sepeda motor mempunyai dua fungsi, yaitu untuk kelistrikan itu sendiri dan pengapian. Input dari dua fungsi tersebut adalah sama, kemudian dibagi menjadi dua untuk menjalankan fungsinya masing-masing dengan cara memisahkan kabel-kabel yang berwarna tertentu. Input dari kelistrikan adalah arus listrik yang dihasilkan oleh Alternator. 

Alternator ini bekerja seperti Generator arus AC. Arus dari Alternator akan diteruskan ke Rectifier atau penyearah arus, arus AC dari alternator akan diubah menjadi arus DC yang kemudian digunakan untuk fungsi kelistrikan dan pengapian dari sepeda motor. Kelistrikan nantinya akan mengalir ke aki kemudian saklar dan akhirnya ke lampu – lampu. Sedangkan Pengapian akan mengalir ke aki dan CDI/ECM kemudian ke Coil dan akhirnya ke busi.

Pada kelistrikan dan pengapian ada tiga komponen yang sama, yaitu Alternator, Rectifier dan Aki. Berikut adalah pembahasan dari tiga komponen tersebut. Alternator merupakan sumber arus listrik pada sepeda motor yang bekerja berdasarkan magnet dan gaya gerak listrik. Arus yang dihasilkan alternator berupa arus AC (Alternating Current), sedangkan yang bekerja pada kelistrikan dan pengapian adalah arus DC (Direct Current). 

Untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dibutuhkan alat penyearah yaitu Rectifier, atau dalam bahasa bengkel sehari-hari sering disebut kiprok. Kemudian komponen yang ketiga adalah Aki, Aki sebagai sumber arus ketika start awal (kondisi mesin mati) dan sumber arus untuk penyalaan lampu dan panel.

Perawatan yang perlu diperhatikan pada ketiga komponen ini diperlukan alat ukur khusus yaitu multitester atau AVO meter. Ketiga komponen ini cenderung tidak mengalami banyak masalah, karena merupakan komponen slow moving. 

Akan tetapi pemeriksaan rutin di AHASS tetap diperlukan, karena akan berakibat buruk apabila komponen tersebut rusak. Kerusakan alternator akan menyebabkan mogok atau motor mati tiba-tiba. Kerusakan pada rectifier akan menyebabkan arus yang mengalir ke lampu akan terlalu besar sehingga lampu akan menyala sangat terang kemudian mati. 

Sedangkan kerusakan pada aki akan mengakibatkan tidak berfungsinya starter elektrik dan cepat matinya lampu-lampu, karena arus akan langsung dari alternator yang tidak stabil. Standar penggantian aki adalah ketika aki tidak dapat menghasilkan tegangan minimal 12 volt, dan penggantian dilakukan setelah penggunaan kurang lebih 2 tahun. 

Kelistrikan dan Injeksi Honda CB150R
Tentunya duo All New Honda CB150R dan New Honda Sonic 150R dibekali teknologi yang tak diusung oleh mesin generasi sebelumnya. Tak hanya di sektor mesin, sistem kelistrikan pun mengalami berbagai penyempurnaan

Pengisian hanya 1 phase dan pakai inti elektromagnet

KELISTRIKAN
Penggunaan lampu LED mengurangi konsumsi listrik, makanya sistem pengisian diturunkan. “Sekarang hanya 1 phase dan pakai 12 lilitan saja pada spulnya, akinya juga cuma 5 Ah,” terang Edhi yang berkantor di Sunter, Jakut ini. Konsumsi listrik LED memang sangat irit, contoh sein hanya 2,5 watt dan lampu rem 0,8 watt.

Pada kiprok kini dibekali 2 buah kapasitor yang dibikin menyatu, fungsinya sebagai back up jika aki drop. CB150R lama sudah ada kapasitor, namun 1 buah dan terpisah dari kiprok. 

Masih untuk meningkatkan efisiensi, sektor pengisian pun dirombak. Kini pakai kutub di spul yang dilengkapi inti elektromagnet (versi lama pakai SP plate steel), karakternya tak memerlukan induksi yang besar untuk menghasilkan listrik yang sama, hasilnya putaran mesin lebih ringan.

Kapasitor jadi satu dengan kiprok. Jadi back-up saat aki tekor


SISTEM INJEKSI
Sistem injeksi yang disematkan Honda pada All New CB150R StreetFire berbeda dengan generasi sebelumnya. Pertama putaran stasioner tak lagi disetel manual, “Untuk pengaturan stasioner sudah otomatis karena ada IACV atau idle air control valve, yang lama disetel manual pakai obeng,” terang Sarwono Edhi. Stasioner CB150R ini akan diatur oleh ECM di kisaran 1.500 ±100 rpm.


Throttle body 30 mm, kini ada IACV
Sementara pada sektor pembuangan ada sensor O2, yang tugasnya memastikan perbandingan udara dan bensin yang dipasok ke dalam silinder komposisinya pas, sehingga emisi gas buang bisa ditekan. Langkah ini tentunya juga agar bisa lolos Euro3.

Untuk sensor, keseluruhan ada 7 buah. Yaitu MAP (Manifold Absolute Pressure) untuk membaca tekanan udara di throttle body, IAT (Intake Air Temperature) yang membaca suhu udara di intake, TP (Throttle Position) atau sensor yang membaca besarnya bukaan gas, ketiga sensor itu posisinya ada di throttle body yang berdiameter 30 mm.
http://assets.otomotifnet.com/media/embed/Bedah-teknologi-All-New-Honda-CB150-Dan-New-Honda-Sonic-150R_Sistem-Injeksi_03.jpg
Injektor 8 lubang, pengabutan lebih sempurna

Berikutnya ada Bank Angle Sensor yang membaca sudut kemiringan, saat jatuh akan mematikan mesin. lalu ada sensor CKP (Crankshaft Position), memberikan input posisi piston. Kemudian ada sensor ECT (Engine Coolant temperature) yang menginformasikan suhu mesin. Terakhir baru O2 sensor yang membaca hasil pembakaran.

Sebagai otak pengaturan proses pembakaran, ada ECM (Engine Control Module). Kerjanya menerima input dari sensor-sensor kemudian memerintahkan kapan injektor menyemprotkan bensin dan busi memercikkan api. Oh iya, injektornya kini punya 8 lubang. Dan busi pakai tipe berlapis nickel.

Pakai sensor O2 yang menempel di leher, emisi bisa ditekan
 
KNALPOT
Untuk menekan emisi gas buang, pakai catalityc converter three way. Dan untuk meredam suara pakai three chamber expansion, termasuk juga penggunaan glasswool pada dinding silincer yang meredam suara akibat getaran di putaran bawah.

Knalpot dengan 3 chamber dan ada glasswool tipis di dindingnya














BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan

1. Dapat dijadikan bahan masukan pembelajaran bagi siswa khususnya jurusan Teknik Mesin mengenai sistem sistem kelistrikan pada sepeda motor terutama pada cb150r
2. Sebagai bahan referensi dalam perawatan sepeda motor, khususnya pada Honda CB150R
3. Memberikan wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang trouble shooting sistem Kelistrikan honda CB150R





No comments: